Friday, September 4, 2015

Relokasi Ikan Hampala Di Laguna Glagah






Dalam rangka menghambat kepunahan dan mengembangkan populasi ikan Palung, rekan-rekan pemancing menerapkan metode catch and Release (CnR) sehingga ikan ini diharapkan dapat selalu berkembang biak dengan baik di habitatnya. Selain itu rekan2 pemancing yang tergabung dalam grup-grup pemancing juga mengkampanyekan larangan penggunaan obat/racun, stroom dan segala bentuk ilegal fishing kepda warga masyarakat.


Untuk mengembangkan industri pariwisata, khususnya olah raga memancing di obyek wisata, hari ini Rabu,  4 September 2013, rekan-rekan yang tergabung dalam Jogjangler, Jogja Fly Fishing (JFF) dan Hampala Van Magelang (HVM) akan merelokasi sekitar 40 ekor hampala ( 6 ekor indukan ukuran 40 – 50cm dan bibit hampala  ; pemancing Jogja menyebutnya dengan hampili ukuran 10 – 15 cm) ke Laguna Glagah Indah. Diharapkan dengan ditebarnya hampala ini akan berkembang dengan baik dan akan meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya pemancing/angler yang ingin menikmati tarikan dan perlawanan hampala/palung, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan multiplier effect pada industri kuliner di sekitar laguna.

Perlu diketahui, relokasi hampala ini sebelumnya telah dilakukan di Laguna Glagah sejumlah 4 ekor hampala untuk uji coba daya tahannya terhadap salinitas ekosistem laguna, dan ternyata ikan dapat hidup dengan baik. Selain itu, di Waduk Sermo juga telah dilakukan relokasi hampala, bader, tawes, grascarp dan  ikan endemik lokal lainnya beberapa waktu  yang lalu, untuk meningkatkan populasi ikan tersebut.

Memancing Ikan Mahseer

Ikan semah (Tor spp., syn. Labeobarbus, suku Cyprinidae; juga dipakai untuk jenis-jenis Neolissochilus) adalah ikan air tawar yang berasal d...